Pages

3.20.2010

Selalu terdengar baru


Hidup dengan sahabat menjadikan hidupku lebih berwarna. Tidak hanya sekadar warna-warna keceriaan, tapi juga warni-warni kesalahan dalam kesedihan. Hidupku dengan sahabatku adalah warna-warni.

***

Seorang sahabatku, sekitar beberapa hari yang lalu bercerita tentang kehidupannya yang tak pernah aku sangka sangat memiriskan hati. Siapa yang mengira dalam keceriaan tertanam kesedihan yang begitu mendalam? Diri seorang pejuang, apa memang harus seperti itu? Mempertunjukkan kebahagiaan pada orang lain dan menanam kesedihan dalam diri sendiri.

Lantas, cerita kehidupannya pun terus mengalir. Ada tutur haru, sendu, malu, dan ragu. Kisahnya cukup klasik, soal masalah keluarga. Tapi kenapa hal yang klasik ada di jaman modern seperti ini? Itu masalahnya. Tak habis pikir diriku menelaah ceritanya.

Aku pikir hanya sinetron saja yang menayangkan kisah ironi seperti itu. Tapi Tuhan pun menunjukkannya padaku. Dan itu terjadi pada temanku.
***

Ada sebuah kesadaran lagi. Kadang masalah yang kita hadapi tidaklah terlalu berat bila kita bandingkan dengan masalah orang lain. Hanya masalahnya kita jarang melihat itu.

Kita harus bisa menatap tinggi hidup kita tapi tetap harus berpijak pada bumi. Di dunia ini selalu ada sesuatu yang lebih dari kita. Lebih sulit, lebih rumit, lebih lemah atau lebih besar, lebih jauh, lebih tinggi, dan lebih.. lebih.. Ingat saja peribahasa Di atas langit masih ada langit dan bisa jadi di bawah bumi masih ada ruang-ruang kosong. Mungkin itu kelihatan seperti nasehat lama, tapi sesungguhnya akan selalu terdengar baru saat kita sadar di mana posisi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar