Pages

1.19.2012

Dengan Kaya, Berarti Anda Peduli Sesama!





Untuk tulisan ini, saya ingin mengawalinya dengan kalimat "Kalau anda hanya ingin mapan dalam hidup ini, berarti anda sangat sangat egois." Kenapa? karena anda hanya memikirkan diri anda sendiri. Ketika anda hanya ingin sebatas mapan, berarti anda hanya berpikir kebutuhan anda dan keluarga anda tercukupi. Titik! Hanya sebatas itu! Mengayomi orang lain? Tak ada! Tak terpikirkan!



Setiap mengisi pelatihan saya selalu berkata, "Siapa yang tak ingin kaya, berarti anda salah hadir pelatihan!", Dan saya pun ingin mengatakan hal serupa bagi anda yang sedang membaca tulisan ini, "Siapa yang tak ingin kaya, berarti anda salah membaca artikel!". Bila anda seperti itu, saya sarankan lebih baik anda tak usah melanjutkan membaca artikel ini,hehe.. Saya serius!

Tak sedikit orang-orang yang merasa alergi untuk menjadi kaya dan lebih memilih untuk hidup biasa-biasa saja. Kenapa? Sederhananya karena citra "kaya" sudah dinodai oleh orang-orang yang tidak pantas kaya. Orang-orang yang tidak siap menjadi kaya. Orang-orang yang tidak paham apa itu kaya, apa itu uang. Maaf kalau kalimat tadi sedikit terkesan kasar. Lalu, apa efeknya? Sebagian dari kita tidak ingin kaya. Terutama kaum muslim!

Untuk memperkuat ketidakmauan dan ketidakmampuannya, dengan sok bijak mereka berdalih "Orang kaya itu kan sombong" "Orang kaya itu kan boros" "Orang kaya itu kan masuk surganya lama". Saya katakan, itu hanya alibi dari buah ketidakpeduliannya! Betul? Banyak kok orang yang tidak kaya jauh lebih sombong. Banyak kok orang tidak kaya yang lebih boros. Lalu, bagaimana dengan pendapat orang kaya itu lama masuk surga? Saya katakan, lebih baik kita lambat masuk surga! daripada cepat-cepat masuk neraka. Betul?

Hari ini, yang mesti kita lakukan adalah menghancurkan mind block dalam benak pikiran kita. Mind block bahwa kaya itu buruk. "Sebaik-baiknya harta adalah harta yang dimiliki orang yang sholeh" pesan dari Nabi tercinta. Pesan itu menegaskan bahwa kita harus kaya. Ketika kita berusaha untuk menjadi kaya, berarti kita sedang berusaha menjalankan anjuran Nabi. Betul?
Bagi orang yang masih galau, ia akan bertanya "Kan Nabi juga ngga kaya?" Kata siapa Nabi tidak kaya? Berapa jumlah mas kawin ketika menikahi Khadijah? Berapa harta yang ia sedekahkan untuk da'wah? Memang betul Nabi pernah miskin, Namun hanya selama 3 tahun. Saya ulangi, hanya 3 tahun! Itu menegaskan bahwa kalau miskin jangan lama-lama, ngga usah deh kita punya keinginan nyari pengalaman jadi orang miskin. Mending nyari pengalaman yang lain,hehe...

Coba deh sebutkan ibadah apa yang tak membutuhkan uang? Zakat, shaum, naik haji, sholat semuanya membutuhkan biaya. "Tapi kan sedekah bisa juga dengan senyuman?" Udah deh jangan banyak alasan!hehe.. Ketika kita menjadi orang kaya, maka peluang amal pun jauh lebih besar. Kalau kita tidak kaya, kita hanya bisa sebatas menghafal Al-Qur'an, melakukan shaum sunnah. Tapi bayangkan kalau kita kaya, kita bisa mendirikan rumah tahfizh, kita bisa memberi makan orang-orang yang shaum. Bagaimana pahalanya? Jelas jauh lebih banyak!

Masih tidak mau jadi kaya? Oke deh, untuk penutup artikel ini, saya ingin sedikit memberikan analogi. Anda tahu kan 10 orang yang dijamin langsung masuk surga? Saya ingin katakan, hampir 90% dari mereka orang kaya! Salah satunya adalah Umar bin Khattab, yang kita tahu beliau hanya memiliki 2 pakaian. Dan dari situ dengan seenaknya kita mengambil kesimpulan bahwa beliau miskin! Maaf kesimpulan itu sangat sangat salah! Mungkin pakaiannya hanya 2, tapi jumlah bisnis propertinya ribuan. Jauh melebihi jumlah pakaiannya. Lalu kenapa hidupnya seperti itu? Sederhana! Beliau kaya tapi hidup sederhana. Hartanya? tanpa ragu ia persembahkan untuk da'wah! Ia berikan kekayaannya untuk mensejahterakan orang-orang disekitarnya.

Saatnya menjadi orang muslim kaya yang peduli akan kesejahteraan orang-orang disekitar kita. Ingat, mereka menunggu kepedulian kita! Jadilah muslim kaya!
 
Sumber: http://www.alamkarakter.com/2011/12/dengan-kaya-berarti-anda-peduli-sesama.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar