Pages

3.31.2010

Memulai Hidup Sederhana: Bermimpi



Hidup ini sederhana: berani bermimpi lalu mewujudkannya. Itu adalah kalimat sederhana yang saya kutip dari salah satu lirik ost Sang Pemimpi yang dinyanyikan oleh Silentium. Sederhana kawan, hanya bermimpi yang kita butuhkan untuk hidup dan mewujudkannya. Maka dia yang selalu bermimpi takkan pernah mati, apalagi dia yang bisa mewujudkan mimpinya.

Saya teringat seorang
teman, dia adalah penyandang mahasiswa berprestasi pertama tingkat nasional di tahun 2007. Danang namanya. Pernah dirinya bercerita bahwa dia pernah menuliskan 100 impian di 2 lembar kertas saat masih menjadi mahasiswa baru IPB. Dan sepanjang hidupnya sebagai mahasiswa sampai saat ini kertas usang itu hanya berisi tulisan-tulisan jelek ketika dia membacanya lagi. Ya, satu-satu impiannya telah diraih.. Jejak-jejaknya telah dibuat dengan prestasi-prestasi yang sangat mengagumkan, termasuk menjadi seorang mahasiswa berprestasi nasional. Sejenak dia menjejakkan kaki di blognya dan menceritakan betapa bermimpi adalah memulai hidup dan mewujudkannya adalah mensyukuri hidup. Saat ini Danang begitu menikmati menjadi motivator bagi orang lain agar selalu bermimpi.

Lewat tulisan ini saya hanya ingin sadar diri bahwa saya, kita, bisa juga bermimpi dan mewujudkan impian kita. Apapun itu... Kalau Danang menuliskannya di dua lembar kertas yang sekarang sudah usang, kemarin saya mulai berbenah diri lagi, sok menyontohnya dengan menulis di white board kecil semua yang terlintas di kepala sebagai mimpi hari itu untuk tahun depan. Hanya sampai tahun depan. Saya pajang papan kecil itu di kamar, agar bisa saya baca tiap hari sebagai motivasi.

Tahukah kawan, bermimpi itu juga ibadah.. Semangat dan kerja keras untuk meraihnya membuat bermimpi dan titian langkah meraihnya sebagai ibadah. Jelas, jika semua hanya karena Allah.

Bermimpi, sesederhana dan sekompleks itu...

Jadi, mengapa takut untuk bermimpi? Kalau Danang menuliskannya di dua lembar kertas, saya kemarin sudah menuliskan di papan tulis kecil dan saya pajang di kamar. Hidup ini sederhana bukan?

written by: Amalul Ahli Sudira
DIS TRACS Team

Tidak ada komentar:

Posting Komentar