Adalah benar jika apa yang kita lihat tidaklah selalu benar. Bahkan tentang apa yang kita pikirkan pun, bisa jadi, jauh dari yang namanya kebenaran.
Ada dua pertanyaan yang menarik yang saya dapat dari salah satu Milis yang saya ikuti. Coba perhatikan baik-baik pertanyaannya, kemudian jawablah dengan pikiran jernihmu. Pertanyaannya sebagai berikut:
Pertanyaan 1 :
Jika kamu mengetahui seorang wanita hamil, yang sudah memiliki 8 orang anak, 3 diantaranya tuli, 2 diantaranya buta, 1 orang keterbelakangan mental & wanita tersebut terkena sipilis, apakah anda akan merekomendasikan ia untuk melakukan aborsi ?
Pertanyaan 2 :
Sekarang waktunya untuk pemilihan pemimpin dunia baru dan hanya suara anda yg akan dihitung. Berikut ini adalah fakta dari ke tiga kandidat terpilih:
Kandidat A : Bekerja sama dengan politisi yang tidak jujur dan konsultasi dengan astrologis. Ia memiliki 2 istri. Ia juga merokok dan minum 8 - 10 martini perhari.
Kandidat B : Ia dikeluarkan dari kantor dua kali, tidur sampai siang, pemakai opium waktu sekolah dan minum seperempat whiskey tiap malam.
Kandidat C : Ia adalah pahlawan perang, vegetarian, tidak merokok, minum bir kadang-kadang dan tidak pernah selingkuh.
Kandidat mana yang akan kamu pilih?
Oke, mungkin kedengarannya pertanyaan yang pertama terlihat mengada-ngada. Tapi, jika Anda tahu, wanita tersebut ternyata ada. Dan jika Anda menjawab “iya” pada pertanyaan pertama maka sesungguhnya Anda telah membunuh Beethoven. Silahkan koreksi bila saya salah. (:
Bagaimana dengan pertanyaan yang kedua? Apa jawaban Anda? Ah, baiklah.. saya beritahu siapa para kandidat-kandidat tersebut.
Kandidat A adalah Franklin D. Roosevelt.
Kandidat B adalah Winston Churchill.
Kandidat C adalah Adolph Hitler.
Kandidat C adalah Adolph Hitler.
Silahkan bandingkan dengan jawaban Anda.. Mungkin sebagian dari Anda jadi teringat dengan istilah, “Don’t judge the book by it’s cover.” Jangan nilai sebuah buku dari cover-nya. Maksud lainnya janganlah menilai sesuatu hanya dari apa yang terlihat. Maksud terlihat di sini tentu saja bukan artian dari apa-apa yang bisa dilihat dari mata kita saja. Tapi juga atas apa yang kita dengar dan juga kita rasa.
Mungkin sebagian dari kamu merasa bahwa contoh di atas tidaklah begitu relevan. Tapi, yang saya ingin tekankan adalah yang kelihatan baik tidaklah selalu baik, sebaliknya yang kelihatan jahat tidaklah selalu jahat. Kita harus bijak dalam menilai suatu kehidupan. Nabi Nuh as. yang “amatir” (tanda kutip) membuat Bahtera dan para profesional membuat Titanic. Tetapi manakah yang tengelam?
Mungkin sebagian dari kamu merasa bahwa contoh di atas tidaklah begitu relevan. Tapi, yang saya ingin tekankan adalah yang kelihatan baik tidaklah selalu baik, sebaliknya yang kelihatan jahat tidaklah selalu jahat. Kita harus bijak dalam menilai suatu kehidupan. Nabi Nuh as. yang “amatir” (tanda kutip) membuat Bahtera dan para profesional membuat Titanic. Tetapi manakah yang tengelam?
Well, itu kenapa sesuatu yang kelihatannya sempurna belum tentu sempurna, demikian pula sesuatu yang biasa saja bisa menjadi luar biasa.(*)
Jika kamu melihat sinar matahari, ingat saja, itu tak selalu dari arah Timur. |
http://www.ansopiy.com/2011/01/sempurna-belum-tentu-sempurna.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar