macet…bila seperti ini mungkinkah?

macet, tak dapat dipungkiri, jika anda hidup di indonesia dan mungkin di beberapa kota yang sudah “terkenal” dengan macetnya, tema tulisan yang saya garap ini sudah menjadi suatu wacana yang ketika ada orang yang celetuk mengeluarkannya maka yang ada di benak kita adalah “hah….pusing”
bagaimana tidak? hampir setiap hari, ketika pergi dan pulang kerja, kemacetan selalu menanti, bisa sih dilewati… misalnya dengan berangkat lebih pagi atau lebih lama… tapi jika kondisi ini terus berlalu, maka tidak bisa dipungkiri 1, 2 atau 3 tahun kedepan bisa-bisa jalanan semakin penuh saja, dan setiap orang makin kesal aja dengan kondisi jalanan yang ada
pertama: kenapa bisa macet? salah satu alasannya adalah, tidak seimbangnya transportasi publik dengan kenyamanannya… bagaimana tidak, bahkan akhir-akhir ini, kembali marak hal-hal kriminal yg terjadi di transportasi umum… bayangkan saja, naik angkot banyak pemerkosaan, naik bis umum banyak pelecehan dan perampokan, hipnotis juga tidak ketinggalan dan yang paling memuakkan adalah, kadang dengan menggunakan angkutan umum kita malah menjadi lebih lama di jalan, tidak efisien, tidak nyaman pula! lalu buat apa ada itu?
nah…bentuk dari keluhan ini adalah, semakin berkembangnya minat masyarakat untuk memiliki transportasi pribadi, entah itu motor ataupun mobil…apalagi didukung pula oleh para pengusaha otomotif yang ada di negeri ini, bayangkan saja… saat ini untuk memiliki sepeda motor, kadang uang yang harus anda miliki hanyalah Rp 500.000 untuk uang muka! setengah juta dan motor sudah ada di pihak anda… apalagi para dealer juga bekerja sama dengan perusahaan kredit motor, jadi wajarlah…. motor makin murah, yang minat beli makin banyak, hasilnya!? sudah bisa anda tebak lewat gambar di blog ini….
“jumlah motor dan mobil yang ada di jalanan semakin penuh dan rumek”
hal inilah yang menjadi pemicu kemacetan yang utama… terlalu banyak angkutan pribadi yang dipakai, tapi ruas jalan hanya sedikit! ibaratnya kita ngisi gelas, tapi airnya terlalu banyak, hasilnya apa? luber bos!
jadi ada satu link disini, (ini berdasarkan pengamatan saya, orang yg tidak tahu apa-apa ini)… masalahnya adalah, angkutan umum kita tidak memuaskan masyarakat, bahkan sebaliknya mengkhawatirkan masyarakat! dan yang kedua angkutan pribadi masyarakat terlalu banyak dan overload! jadi ada 2 pemain disini…
kedua: kita bahas sedikit tentang kepuasan masyarakat mengenai angkutan umum kita…. bayangkan saja, jika anda masuk kerja jam 7, biasanya anda pergi dari jam setengah 7, hanya saja jika kita naik angkutan umum, kadang waktunya bisa sangat molooor dari yang kita harapkan….!( dan ini yang paling memuakkan banyak orang), tapi jarak dari rumah ke kantor/ tempat tujuan anda tidak terlalu jauh, atau jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor pasti 15 menit juga sampe,(lho???)… nah biasanya masalahnya disini adalah…. angkutan umum yang kejar setoran!
bukan berarti saya tidak menyukai para supir angkutan umum, karena hal ini juga manusiawi… mereka butuh makan, dan karena hal itu pula mereka butuh penumpang yang banyak….sehingga sekali trayek jalan, mereka maksimal..jika kita jadi supir juga mungkin bisa jadi kita melakukan yang sama, yang penting setoran bisa, buat makan keluarga juga bisa! bener tidak? nah…. hal ini juga yang menjadi salah satu faktor kenapa angkutan umum tidak terlalu diminati, keperluan supir dan penumpang tidak selaras! yang satu ingin segera sampai, yang satu ingin setoran tercapai
lalu angkutan umum itu, kadang memang menjadi kepemilikan seorang pengusaha, jadi ya angkutan umum itu ladang bisnis sekelompok orang, jadi wajarlah jika mereka seperti itu….
ketiga: nah ini satu lagi juga…. yang menjadi bahan pembicaraan beberapa petinggi daerah kita, membuat transportasi umum alternatif! misalnya di jakarta menggunakan bus way, di bandung ada semacam bus (saya lupa apa namanya), ada rencana buat monorel juga… dan banyak lagi, dan pilihan yang lain lagi
tapi coba kita lihat, busway hingga saat ini belum bisa menjadi alternatif dan solusi bagi kemacetan yg sudah terjadi, mungkin hanya di beberapa jalur yang terlewati saja, tapi alhamdulillah…transportasi pemerintah ini bisa menjadi salah satu obat kepuasan masyarakat tentang angkutan umum yang ada….hanya saja, kadang transportasi baru ini memerlukan “ruang baru” juga! jadi ruas jalan lebih sempit, dan hasilnya? sekali lagi bisa ditebak, gelas lebih kecil,,,jumlah air yang dimasukkan lebih banyak atau meningkat setiap harinya
oleh karena itu, semoga tulisan ini bisa menjadi bahan renungan, terutama bagi anda para pejabat publik, ato mungkin orang-orang yang bersangkutan dengan hal itu… kiranya mungkin ini menjadi salah satu solusi dari permasalahan kita
pertama, kita tidak perlu menambah angkutan umum yang ada…kita gunakan saja yang sudah ada. misalnya di bandung, sudah ada angkot, bagus! tinggal kita tingkatkan kenyamanan dan kepuasan masyarakat dalam menggunakannya, karena saya yakin, jika saya naik angkot dari rumah ke tempat tujuan saya secepat saya menggunakan sepeda motor, seirit saya menggunakan sepeda motor, insyaAllah saya pertimbangkan untuk selalu naik angkutan umum setiap harinya! sueeer inimah^^
hanya saja kan masalahnya, ketika masuk angkot, kita nunggu yang penuh, yang kosong kita ga ikut masuk (ini kondisi di bandung ya) kenapa ga masuk? soalnya pasti nge-tem (nunggu dulu nyari penumpang) dan ini yang bikin ngantuk dan memuakkan, perbandingannya kalo naik sepeda motor bisa 30 menit, naik angkot bisa sampe 2 jam! apalagi kalo sore tuh… gila amat jauhnya, kalo dipake bisnis, berapa duit tuh yang bisa ilang!
permasalahannya, supir angkot juga butuh makan, maka wajar mereka nyari penumpang….pertanyaan saya, kenapa ga supir itu dibayar dengan sistem gaji! jadi mereka tidak perlu pusing-pusing mikirkan uang setoran, yang mereka pikirin nanti tinggal satu…mengendarai angkot yang mereka bawa senyaman mungkin, seteliti mungkin…..ga bakalan ada angkot yang ugal-ugalan, ga bakalan ada angkot yang saling susul, saling sikut, saling saingan nyari penumpang….kenapa?karena mereka rezkinya sudah jelas! is’t clear! pertanyaannya, gimana caranya bisa seperti itu? ya sudah harusnya para pengusaha transportasi umum ini membuat kebijakan seperti itu, atau jika mungkin para pejabat publik yang turut memperjuangkannya, pake anggaran pemerintah, untuk bayar para supir, itung-itung angkat mereka jadi pns, yang kerjanya jelas… menjadi orang yang membantu kelancaran transportasi kita!
jika sudah seperti itu, jika terlalu banyak sdm supirnya, ya bagi-bagilah!
ada yang jadi supir, ada yang jam kerja, ada yang bagian teknisi, ada yang bagian perawatan (maintenance), ada yang bagian controlling, ada yang bagian keamanan juga(biar menghindari kriminalitas), ada bagian kebersihan juga,….jika ini berjalan, mungkin ini bisa menghemat perawatan mobil angkutan itu sendiri, karena ada yg bidangnya….lalu jumlah bensin yang keluar juga bisa kita estimasikan (perhitungkan-untuk yg ga ngerti istilah hehe)…. misalnya, mobil angkot dengan no 001, berangkat dari tempat A pada pukul 05.00 lalu sampai pada posisi B pada pukul 05.15 lalu sampai pada posisi C pada pukul 05.45 dan seterusnya….ini bisa, bahkan sistem terminal bis juga bisa kita pakai! dampaknya apa coba???? masyarakat kita bisa lebih disiplin nantinya, mereka bisa membiasakan diri untuk nunggu angkot di tempat A sebelum jam 05.00 karena angkot itu lewat jam segitu, dan angkot lewat lagi 15 menit kemudian (misalnya)….rindu kiranya, dan begitu iri nampaknya ketika kita lihat jepang, para penduduk dengan tenang berjalan ke tempat pemberhentian bis, lalu ketika mereka sampai, bis pun datang tak terlalu lama…. artinya apa coba? bis tepat waktu, penumpangpun bisa mengelola waktu mereka dengan lebih cermat!
lalu dampak lainnya…. bensin, bayangkan saja, jika kepuasan masyarakat akan angkutan umum tinggi, maka penggunaan angkutan pribadi juga berkurang….dampaknya bensin yang digunakan lebih sedikit, anggaran pemerintah untuk subsidi bbm juga bisa di tekan, bensin yang digunakan lebih sedikit berarti satu hal, mobil dan motor yang berada di jalan juga lebih sedikit…..(karena angkutan pribadi berkurang) ini berarti polusi juga berkurang….hmmmmmmmmmmmmmmm……insyaAllah, insyaAllah!
paling ada satu kerugiannya, para pengusaha kendaraan pribadi, mungkin omsetnya akan turun, karena pembelian produk mereka oleh masyrakat lebih sedikit, jika ini terjadi, omset perusahaan menurun, gaji karyawan mereka semakin mencekik, dan peluang hilangnya tenaga kerja lebih besar…. ini pasti bisa di akali….insyaAllah bisa,
tapi sebelumnya kita harus bandingkan, lebih milih mana, mengorbankan macet yang merusak ke efektifan masyarakat untuk lebih produktif, atau mengorbankan 1 atau sekian perusahaan yang berhubungan dengan angkutan pribadi saja?
tentang perusahaan itu, solusinya mudah…. cari market yang lain! di luar negeri banyak tuh! jadi bangsa ini membuat produk, bukan hanya beli produk, sudahmah beli produk, bikin macet lagi….mohon maaf ya saya rada emosi
hufh……
sebenarnya, tulisan ini muncul, karena satu hal
jangan sampai, di negeri ini, mobilitas setiap warganya jadi terhambat, karena setiap mobilitas yang terhambat…pasti kan membuat produktifitas kian terhambat…. sebagai pebisnis saya punya prinsip sederhana, gerak kita lambat, maka uang yang masuk pun lambat…. gerak kita cepat, maka uang yang masuk pun lebih cepat…
salam perubahan
saudara anda
febrian adila idabadi, 11 februari 2012
Sumber: http://febrianadila.wordpress.com/2012/02/11/macet-bila-seperti-ini-mungkinkah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar